Posts Subscribe comment Comments

Final Fantasy X



"The people and the friends that we have lost, or the dreams that have faded...
Never forget them"

THE BEGINNING

Tentunya bagi fans FF yang sudah pernah bermain Final Fantasy X tidak akan pernah melupakan indahnya FMV sewaktu Yuna menari-nari diatas air untuk melakukan ritual pengiriman arwah atau juga bagaimana dahsyatnya kekuatan Sin yang memporak-porandakan sebuah pulau dengan gelombang Tsunaminya, dan jangan lupa bagaimana serunya opening pembuka yang memperlihatkan “sepakbola” dalam air yang bernama Blitzball dan dimainkan oleh karakter utama game ini, Tidus

Final Fantasy X merupakan FF pertama yang dibuat untuk konsol game generasi ke-2 milik Sony yaitu Playstation 2. FF X juga merupakan FF pertama yang memiliki voice acting untuk setiap karakternya, peralihan dari lingkungan pre-rendered menjadi full 3D, dan juga seri FF dimana Nobuo Uematsu bukan menjadi komposer musik utama karena didampingi oleh komposer lain yaitu Masashi Hamazu dan Junya Nakano dalam memberikan nuansa baru pada musik FF X. Jadi secara garis besar, FF X adalah FF yang mempunyai lompatan sangat besar dibandingkan FF-FF sebelumnya.
Pengembangan FF X dimulai pada tahun 1999 dengan biaya $32 juta dan kru kurang lebih sebanyak 100 orang yang juga kebanyakan pernah bekerja pada seri FF sebelumnya. Hironobu Sakaguchi yang sedang sibuk mengerjakan movie FF Spirits Within menjabat sebagai executive producer, dan Yoshinari Kitase menjabat sebagai producer. Untuk posisi sutradara diserahkan pada 3 orang sekaligus, yaitu Motomu Toriyama, Toshiro Tsuchida, dan Takayoshi Nakazato. Sedangkan Tetsuya Nomura kembali menjabat sebagai desainer karakter utama setelah absen pada FF IX. Art Director pun kembali dijabat oleh Yusuke Naora yang kali ini banyak terinspirasi oleh suasana pulau Hawai dan memasukkannya pada lingkungan FF X. Kazushige Nojima menjabat sebagai scenario-writer, beliau mengatakan kalau ide memasukan voice-acting membuat kerjanya lebih mudah dan bisa membuat cerita yang simple namun emotional.

Sayangnya, fitur voice acting bukan tidak bermasalah. Karena pengerjaan yang dilakukan oleh orang jepang maka ketika ditranslasi ke bahasa inggris, lip-sync karakter pun harus disesuaikan dengan pengucapan bahasa inggris. Ini membuat specialist translator – Alexander O Smith - yang sering bekerja untuk game Square mengalami kesulitan. Beliau mengatakan translate ini seperti menulis empat atau lima skenario film penuh kedalam tulisan haiku. Dan tentu saja, Square menggunakan teknologi motion-capture untuk menambah kesan realistis pada mimik muka serta gerakan para karakter.

Ketika FF X dirilis tahun 2001, langsung mendapatkan penjualan sebanyak 1.4 juta kopi dari jepang dalam waktu 4 hari saja. Penjualan ini mengalahkan FF VII dan IX bila dibandingkan pada periode waktu yang sama. Sampai October 2007, FF X telah terjual sebanyak 6.6 juta kopi (baca: ori) di seluruh dunia. Pada tahun 2003, dalam Interactive Archivement Awards ke-6, FF X mendapatkan penghargaan “Outstanding Achievement in Animation" dan juga "Console Role-Playing Game of the Year”. Dari sisi media juga FF X mendapatkan sambutan yang sangat hangat, dimana rata-rata memberikan nilai hampir sempurna. Dan yang terpenting, FF X menyelamatkan keuangan Square yang hampir bangkrut karena kegagalan besar yang diterima oleh movie FF Spirits Within…

Daftar Isi :
1. Gameplay 
2. Story 
3. Merchandise 

4. Character
1. Tidus 
2. Yuna 
3. Auron 
4. Lulu 
5. Wakka 
6. Rikku 
7. Kimahri 

0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...

Chatroll