Posts Subscribe comment Comments

Ff VII Character - Cloud Strife

Cloud Strife
banner
Date of Birth : Nibelheim, 19 Agustus
Height : 173 cm
Blood Type : AB
Weapon : Sword
Seiyuu / Voice Actor : Sakurai Takahiro / Steve Burton

Cloud Strife merupakan salah satu karakter dari serial Final Fantasy yang paling ngetop. Walaupun over expose Cloud akhirnya malah membuat banyak orang menjadi bosan, tidak bisa dipungkiri lagi kalau apa pun yang menyandang nama Cloud biasanya akan laris manis. Sebetulnya apa yang menarik dari karakter ini sehingga banyak orang yang kemudian terpesona kepadanya?

GARIS BESAR

Cloud merupakan tokoh utama dari Final Fantasy VII. Cloud didesain oleh Tetsuya Nomura. Nomura awalnya mendesain Cloud berambut hitam pendek dan disisir ke belakang, namun dianggap kurang bisa bersaing dengan desain musuh, Sephiroth. Namun dengan saran dari Hironobu Sakaguchi. Kazushige Nojima, Yoshinori Kitase dan juga desain awal dari Yoshitaka Amano, maka Nomura merubahnya menjadi rambut blonde dengan “jabrik” untuk menambah kesan modern pada diri Cloud dan juga mencocokkan dengan tema FFVII. Pilihan yang sesuai, mengingat semua fans FF kalo melihat rambut jabrik pasti otomatis memikirkan Cloud.

Nomura mengatakan Cloud diciptakan seperti manusia, bukan seperti tipikal pahlawan yang tanpa cacat. Cloud memiliki masa lalu yang kelam, rahasia yang disembunyikan dan terkadang bisa sangat menyebalkan bagi orang-orang disekitar. Tapi itulah yang menarik menurut Nomura, yaitu sisi manusia seorang “pahlawan”. Kazushige Nojima sebagai salah satu inspirator Cloud mengatakan kalau Cloud mempunyai hubungan yang dinamis dengan pemain, sehingga Nojima membuat scenario yang membuat pemain sangat terlibat dengan Cloud.

Cloud berhasil menyandang beberapa predikat di seluruh dunia. Dia berada pada urutan 7 di Top 10: List of Videogame Characters tahun 2005 lalu, posisi 3 diberikan dari IGN untuk Cloud di Top 25 Final Fantasy Characters serta berbagai predikat terhormat lainnya. Tapi IGN juga menobatkan Cloud sebagai karakter nomor 2 yang memiliki potongan rambut terburuk di tahun 2006 lalu, dia (untungnya) dikalahkan oleh Solid Snake. Jangan lupa, rambutnya juga sering disamakan dengan rambut Chocobo loh!

Menurut situs IGN, Cloud merupakan trend-setter bagi para karakter utama pada RPG. Rambut “spiky” serta pedang besarnya menjadi icon di dunia RPG. Sedangkan pada majalah Dengeki Playstation, Cloud dinobatkan sebagai “best character of all time” pada kategori retro. Cloud juga sering difavoritkan pada kontes “Character Battle” yang sering diadakan oleh situs GameFaqs setiap tahunnya.


IN GAME HISTORY

Masa Kecil

Cloud berasal dari Nibelheim dan hidup bersama ibunya. Tidak jelas apa yang terjadi dengan ayah Cloud karena dia dikatakan sudah “tiada” sejak Cloud kecil, entah meninggal atau pergi. Cloud hidup bertetangga dengan Tifa Lockhart, walaupun demikian keduanya tidak tergolong dekat. Tifa dikenal sebagai anak perempuan paling populer dan paling cantik di Nibelheim, sedangkan Cloud dikenal sebagai anak pendiam yang sulit bergaul.

Cloud menyukai Tifa dan berusaha mendekatinya, namun Tifa lebih sering menghabiskan waktu bersama 3 anak laki-laki lainnya. Hal ini menyebabkan Cloud sering melihat semua tindakan yang dilakukan Tifa dan anak-anak lainnya sebagai tindakan kekanak-kanakan. Saat usia Cloud mencapai 9 tahun, ibu Tifa meninggal dunia. Tifa yang merasa shock memutuskan untuk memastikan apakah ibunya berhasil tiba di surga, dengan mendaki Nibel Mountain.

Cloud yang melihat kepergian Tifa dan para pengikutnya, memutuskan untuk mengikuti Tifa. Ditengah jalan, para pengikut Tifa ketakutan dan meninggalkan Tifa pergi sendirian. Namun Cloud tetap mengikuti Tifa, sampai mereka tiba di jembatan. Saat menyeberangi jembatan, jembatan tersebut putus. Cloud untungnya hanya mendapat luka ringan, tapi Tifa terluka parah dan sempat koma selama berhari-hari.

Para orang dewasa langsung menyalahkan Cloud karena merasa semuanya adalah ide Cloud. Cloud yang merasa bersalah, akhirnya menyalahkan dirinya sendiri dan bertekad untuk menjadi lebih kuat untuk melindungi Tifa. Disaat inilah, dia mendengar soal Sephiroth dan SOLDIER. Ia memanggil Tifa di tengah malam untuk datang ke menara air. Cloud mengutarakan niatnya untuk bergabung menjadi SOLDIER.

Tifa dan Cloud kemudian membuat janji, bahwa pada saat Tifa berada dalam bahaya maka Cloud harus datang untuk menyelamatkannya. Cloud mengiyakan janji ini, dan dengan janji tersebut maka Cloud meninggalkan Nibelheim dan menuju Midgard. Tujuannya hanya satu: menjadi SOLDIER terkuat seperti idolanya, Sephiroth. Namun sayangnya, impian Cloud harus berakhir…

CLOUD DI FFVII: CRISIS CORE

Cloud mengalami kesulitan untuk bergabung dengan SOLDIER dan bertahan sebagai pasukan infantry biasa. Suatu hari, Cloud terpilih untuk menemani Tseng dan Zack Fair dalam misi ke Modeoheim. Cloud dan Zack langsung menjadi dekat karena keduanya sama-sama berasal dari desa terpencil. Dia sempat terluka saat Zack berusaha mencari Angeal, namun setelah kejadian di Modeoheim, Cloud dan Zack sepertinya tidak bertemu lagi.

Mereka baru bertemu lagi setelah Zack mendapat misi untuk pergi ke Nibelheim bersama Sephiroth. Disaat menjadi pasukan infantry ini, Cloud sepertinya mengalami hal yang sama dengan Yuffie. Dia gampang mabuk kendaraan! Cloud menyembunyikan identitasnya saat mereka tiba di Nibelheim, apalagi Tifa ternyata sudah menunggu kehadiran mereka. Cloud hanya meminta Zack untuk bersabar melalui e-mail, karena dia berniat menjelaskannya belakangan.

Namun tragedi Nibelheim terjadi sebelum Cloud sempat menjelaskan apapun. Cloud kehilangan ibunya serta kampung halamannya. Terbakar kemarahan, Cloud menuju ke Nibel Reactor dan menemukan Tifa serta Zack yang sudah terluka parah karena Sephiroth. Cloud yang masih terbakar amarah, memungut Buster Sword milik Zack dan menusuk Sephiroth yang sedang lengah.

Setelah menusuk Sephiroth, Cloud berusaha menolong Tifa serta Zack. Namun Sephiroth belum tewas dan berusaha meninggalkan Nibel Reactor dengan membawa kepala Jenova. Cloud mengejar Sephiroth dan berusaha mencegahnya, namun Masamune Sephiroth bergerak lebih cepat dan menusuknya. Entah darimana Cloud mendapatkan kekuatannya, ia mendadak mampu mengangkat Sephiroth untuk kemudian melemparkannya ke lautan Mako di dasar reaktor.

Dengan luka parah, Cloud kemudian berusaha kembali ke tempat dimana Zack dan Tifa tergeletak. Namun karena kehabisan banyak darah, Cloud akhirnya jatuh pingsan. Para Turks yang sudah mengawasi sejak awal langsung menghubungi Professor Hojo dan melaporkan hasil pantauan mereka. Cloud dan Zack kemudian dibawa oleh Hojo dan kemudian dijadikan bahan eksperimen selama 4 tahun.

Cloud kemudian dijadikan sebagai Sephiroth Clone oleh Hojo. Namun karena reaksi yang muncul pada dirinya tidak sesuai dengan keinginan Hojo, Cloud dianggap sebagai proyek gagal. Zack yang tersadar kemudian melarikan diri bersama Cloud, dan menuju ke Midgar. Saat menuju Midgar, mereka terkejar oleh pasukan Shinra dan Zack berusaha melawan mereka semua namun gagal dan tewas.

Pasukan Shinra meninggalkan Cloud yang dianggap sudah tidak berguna lagi. Cloud yang setengah tersadar kemudian menghampiri Zack yang sekarat. Zack memberikan Buster Sword miliknya sebelum tersenyum dan meninggal. Disaat inilah, ingatan Cloud terhadap Zack dan kepribadiannya bergabung sehingga menciptakan kepribadian Cloud yang baru. Berbekal Buster Sword warisan Zack serta “ingatan” bahwa ia adalah 1st Rank SOLDIER, Cloud kemudian menuju ke Midgar.

Di Midgar, ingatan Cloud masih kalang kabut saat tiba di Sektor VII. Gabungan antara sel Jenova, eksperimen Hojo, fisik yang lemah plus traumanya atas kematian Zack membuat Cloud membentuk kepribadian yang sesuai dengan impiannya. Dia mengambil posisi Zack dengan menceritakan bahwa dirinya adalah 1st SOLDIER serta partner Sephiroth. Karena kemampuan Cloud, berkat eksperimen Hojo, sama dengan 1st Rank Soldier, maka tidak ada yang mencurigai ceritanya... kecuali Tifa, yang merasa ada sesuatu yang janggal.

CLOUD DI FFVII


Cloud yang memperkenalkan diri sebagai Mercenary dibawa oleh Tifa untuk bertemu Barret Wallace, pimpinan kedua dari AVALANCHE. Tifa berhasil menyakinkan Barret untuk menyewa Cloud sehingga Cloud kemudian bekerja untuk AVALANCHE. Cloud bersama Barret kemudian meledakkan Sektor 1 Reactor. Saat menuju ke posisi pertemuan, Cloud sempat bertemu dengan Aeris, walaupun hanya sekedar membeli bunga.

Di misi berikutnya, Cloud beserta Barret dan Tifa masuk ke perangkap Presiden Shinra. Sukses mengalahkan robot kiriman Shinra, Cloud terpisah dari Barret dan Tifa. Ia terjatuh menimpa atap Gereja di Sektor V dan bertemu dengan Aeris Gainsborough (entah karma atau apa, saat pertemuan awal Zack dengan Aeris juga terjadi hal yang sama). Setelah berkenalan, Reno memasuki Gereja dan Aeris langsung menyewa Cloud sebagai bodyguardnya.

Setelah mengantarkan Aeris dengan selamat ke rumahnya, Cloud kemudian berniat kembali ke Sektor VII tanpa mengajak Aeris, yang sebelumnya bersedia mengantarkannya. Sayangnya, usaha Cloud sia-sia dan Aeris mengikutinya sampai ke taman bermain di Sektor VI. Disini, Cloud melihat Tifa sekilas dibelakang kereta yang menuju ke Sektor VI. Bersama Aeris, Cloud berhasil mengetahui bahwa Tifa berada di kediaman Don Corneo.

Dengan menyamar sebagai perempuan, Cloud dan Aeris berhasil memasuki kediaman Don Corneo dan menemukan Tifa. Dengan sedikit “bujukan”, Don Corneo mengatakan rencana Shinra untuk menjatuhkan Plate yang ada di atas Sektor VII. Mereka berusaha kembali ke Sektor VII, tapi terkena jebakan Don Corneo. Setelah berusaha, mereka akhirnya berhasil tiba tepat waktu dan Cloud serta Tifa bergabung dengan Barret dalam menghentikan Reno.

Usaha mereka sia-sia dan Plate tetap menimpa Sektor VII, menewaskan semua penduduk yang masih berada di Sektor VII. Tidak hanya itu, Tseng juga berhasil menculik Aeris karena dia mengorbankan diri untuk menolong Marlene. Cloud kembali ke kediaman Aeris dan menemukan Marlene. Setelah menyakinkan keselamatan Marlene, Cloud bersama Tifa dan Barret memasuki Shinra HQ untuk menolong Aeris.

Di gedung ini, mereka menemukan tubuh Jenova  dan seekor hewan yang memperkenalkan diri sebagai Red XIII. Sayangnya usaha Cloud kembali menemui jalan buntu karena mereka gagal melarikan diri dan tertangkap oleh Turks. Saat tertangkap, Presiden Shinra menjelaskan mengenai peran Aeris, sebagai ras Centra yang terakhir, dalam usaha Shinra mencari Promised Land.

Semalam di penjara, Cloud terbangun untuk menyadari terjadi kekacauan di Shinra HQ dan menemukan mayat Presiden Shinra, dengan Masamune menembuh tubuhnya. Mereka menemukan Palmer yang mengatakan bahwa pelakunya adalah Sephiroth, SOLDIER legendaris yang dianggap tewas. Cloud kemudian memerintahkan Barret dan yang lainnya membawa Aeris pergi, sementara dia menghadapi Rufus Shinra, presiden Shinra yang baru.

Setelah berhasil lolos, mereka beristirahat di Kalm. Cloud menceritakan kejadian di Nibelheim, tapi Cloud menggantikan posisi Zack dengan dirinya. Cloud kemudian memulai petualangannya dalam mengejar Sephiroth. Saat Cloud tiba di Nibelheim, kota ini ternyata sudah dibangun ulang dan penduduknya sepertinya tidak tahu mengenai peristiwa Nibelheim. Beberapa orang berjubah hitam juga terlihat di kota ini, menggumamkan nama Sephiroth.

Cloud meneruskan penjelajahannya sampai ke Rocket Town, dimana Cid Hightown bergabung dengannya. Mereka kemudian mendengar mengenai Temple of Ancients serta Key of the Ancients, yang dimiliki oleh Dio, pemilik Gold Saucer. Saat tiba di Temple of the Ancients, mereka kemudian mengetahui tujuan Sephiroth. Tujuan Sephiroth adalah mengambil Black Materia dan menggunakannya untuk mensummon Meteor.

Dengan memanfaatkan Cloud, dia berhasil mendapatkan Black Materia dan akibatnya Cloud menyalahkan dirinya sendiri. Cloud kemudian mengejar Aeris yang sudah menuju ke City of Ancients terlebih dulu. Ia sempat dikuasai oleh Sephiroth, namun akhirnya berhasil mengendalikan dirinya… Hanya untuk melihat tewasnya Aeris di depan matanya akibat “Sephiroth”. Terbakar dendam dan amarah, Cloud mengejar Sephiroth ke Northern Crater. Disana Hojo serta Sephiroth memberitahukan apa sebenarnya Cloud.

Cloud dikatakan sebagai Sephiroth Clone, ”boneka” yang melaksanakan tugas yang diberikan oleh Sephiroth. Mempercayai hal ini, Cloud memberikan kembali Black Materia, yang sempat direbutnya, kembali ke Sephiroth. Dia kemudian terlempar ke dalam Lifestream dan terdampar di Mideel. Berkat bantuan Tifa, Cloud tersadar dan mengingat kembali siapa dia sebenarnya. Seorang pasukan rendahan SHINRA, yang secara kebetulan bersahabat dengan Zack serta terlibat dalam tragedi Nibelheim.

Cloud akhirnya mulai mengeluarkan sifat aslinya dan tidak selalu bersifat cool. Contoh paling jelas adalah kepanikannya saat dia merasa tidak bisa mengendalikan sub-marine. Selama mengejar Sephiroth, Cloud dan teman-temannya juga harus berurusan dengan Weapon serta SHINRA. Setelah Sister Ray berhasil menghancurkan pelindung di Northern Crater, Cloud menyerbu Midgar untuk menghentikan Hojo, yang berniat memberikan energi yang ada di Midgard ke Sephiroth.

Dari Hojo jugalah, Cloud mengetahui bahwa Hojo sebenarnya adalah ayah kandung Sephiroth. Setelah berhasil mengalahkan Hojo dan SHINRA, Cloud bersama teman-temannya menuju ke Northern Crater untuk mengalahkan Sephiroth. Cloud berhasil mengalahkan Sephiroth. Tapi walaupun Gaia selamat, Cloud masih memiliki masalah yang belum terselesaikan...

CLOUD DI FFVII: ADVENT CHILDREN


Dua tahun setelah menghentikan ambisi Sephiroth, Cloud tinggal bersama Tifa dan beberapa anak yatim piatu lainnya di 7th Heaven, Edge City. Ia menemukan Denzel di gereja tempat ia bertemu Aeris dan membawanya ke 7th Heaven. Namun saat ia terkena Geostigma, dia mendadak meninggalkan 7th Heaven tanpa pesan apa-apa. Cloud kemudian menghabiskan waktunya dengan tinggal di Gereja Aeris atau pergi ke tebing dimana Zack tewas.

Suatu saat dia dikejutkan dengan penampilan Kadaj, Yazoo dan Loz yang tanpa berkata apa-apa langsung mengirimkan monster untuk menyerangnya. Ia kemudian mengetahui bahwa ke tiga orang itu adalah bagian dari Sephiroth. Walaupun demikian, Cloud masih segan untuk bertindak karena dia masih tidak yakin apakah dia bisa menyelamatkan siapa pun. Kegagalan dalam menyelamatkan ibunya, Zack dan Aeris membuatnya selalu berpikir negatif.

Ia nyaris tewas terbunuh Kadaj kalau saja Vincent tidak menolongnya. Berkat ucapan Marlene serta Vincent serta teringat akan pembicaraannya dengan Aeris serta Tifa, Cloud akhirnya mulai sadar dan akhirnya bergerak untuk menghentikan ambisi Kadaj. Cloud kembali berhadapan dengan Sephiroth, yang menggunakan tubuh Kadaj. Untuk kedua kalinya, Cloud kembali memenangkan pertarungan walaupun dengan susah payah. Nyaris tewas, dia terbawa ke Lifestream.

Di sana, dia “ditolak” oleh Aeris dan Zack, yang mengatakan bahwa waktunya belum tiba bagi Cloud untuk memasuki Lifestream. Saat Cloud membuka mata, dia berada di sumber air penyembuh Geostigma di Gereja Aeris. Teman-temannya sudah menunggu di sana dan ia melihat bayangan Aeris serta Zack yang meninggalkannya sambil tersenyum. Setelah sekian lama, Cloud akhirnya bisa tersenyum dan mengucapkan kata-kata favorit para fans,”Ore wa hitorijanai…(I am not alone…)”.

CLOUD AFTER FFVII: ADVENT CHILDREN

Cloud muncul kembali sebagai figuran di FFVII: Dirge of Cerberus, dimana dia membantu Vincent memasuki Midgar yang sudah dikuasai oleh Deep Ground. Dia berhadapan dengan Rosso the Crimson, dimana Rosso sempat menghancurkan Fenrir. Keduanya bertarung namun tidak ketahuan siapa yang jadi pemenangnya. Cloud muncul lagi saat Vincent sempat tersesat di dalam Midgar, dimana ia memberikan petunjuk melalui cell phone serta saat hendak menghentikan Omega.

CLOUD DI GAME LAIN

Dengan kepopuleran Cloud tentunya dia banyak hadir di game-game buatan Square lainnya. Awalnya Cloud hadir pada game fighting milik Square di PS1 dulu, Ehrgeiz. Lalu hadir juga sebagai karakter rahasia di game Final Fantasy Tactics. Belum puas dengan itu, dia hadir di game Itagaki Street. Jangan lupa kalau Cloud juga menjadi pembalap rahasia di Chocobo Racing.

CLOUD DI DISSIDA: FINAL FANTASY

Di game ini, Cloud mempertanyakan alasannya bertarung sehingga ia sempat segan berhadapan dengan Sephiroth. Sephiroth mengatakan bahwa Cloud tidak akan bisa lepas dari Sephiroth dan semua yang dilakukan Cloud pasti akan berhubungan dengan Sephiroth. Namun pada akhirnya Cloud berhasil memutuskan bahwa dialah sendiri yang akan menentukan jalannya sendiri, bukan orang lain.

CLOUD DI KINGDOM HEARTS

Penampilan pertama Cloud di serial Kingdom Hearts adalah di Colosseum. Dia di”sewa” oleh Hades untuk mengalahkan Hercules. Namun Cloud harus mengalahkan Sora terlebih dahulu. Tergantung kemampuan gamer, Sora bisa mengalahkan Cloud atau Cloud mengalahkannya. Penampilan Cloud disini agak mirip Vincent, dengan cakar emas dan jubah merah yang sobek disana sini. Cloud dikhianati Hades dan nyaris tewas terinjak Cerberus kalau Hercules tidak menolongnya. Sora kemudian menemuinya di gerbang Colosseum.

Hades rupanya berjanji akan menemukan cahaya Cloud, walaupun itu hanya janji belaka. Ia kemudian bertemu dengan Sephiroth di Colosseum setelah Sora mengalahkan Sephiroth (Kingdom Hearts Final Mix), namun keduanya menghilang setelah bertarung. Cloud muncul kembali di Kingdom Hearts II dengan tampilan yang sama di FFVII: Advent Children. Ia masih berusaha menemukan “cahaya”nya dan akhirnya membantu Leon dalam membela Hollow Bastion dari serangan para Nobody serta Heartless.

Setelah Hollow Bastion berubah menjadi Radiant Garden, Sora bertemu kembali dengan Sephiroth dan mengalahkannya. Dari Sora juga Cloud mengetahui keberadaan Sephiroth, untuk kemudian menantangnya. Di tengah pertarungan ini, Tifa memberikan “cahaya”nya dan tubuh Cloud bersinar sebelum akhirnya mengadu pedang dengan Sephiroth… Keduanya kemudian menghilang tanpa jejak.

ALL ABOUT CLOUD

KEPRIBADIAN

Awalnya Cloud terlihat sebagai karakter yang cool, namun dia sebenarnya bisa dikategorikan sebagai karakter yang kurang percaya diri. Ia menutupi ketidak percayaan dirinya dengan selalu berlaku cool dan dingin, walaupun semua perasaannya berkecamuk di dalam dirinya. Hal ini terjadi karena kepribadian dirinya yang asli masih berbenturan dengan karakter ciptaannya.

Setelah menyadari siapa dirinya, Cloud mulai berani membuka diri dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya (terutama setelah FFVII: Advent Children).Cell phonenya mulai lebih sering digunakan dan telpon dari teman-temannya sering diangkat, dengan Yuffie sebagai pengecualian. Ia masih sering terlihat cool dan dingin, tapi paling tidak sekarang dia mulai terbiasa tersenyum.

LOVE LIFE


Aeris menyukai Cloud sejak kemunculan pertama Cloud yang jatuh di tamannya. Walaupun demikian, dia merasakan bahwa Cloud yang ada dihadapannya bukanlah Cloud yang sebenarnya dan ia berkeinginan bertemu dengan Cloud yang sebenarnya. Dia diramalkan oleh Cait Sith akan menjadi pasangan yang cocok untuk Cloud, namun keinginan Aeris terpaksa dibatalkan saat dia tewas di City of the Ancients. Kematiannya menghantui Cloud selama 2 tahun lamanya...

Di sisi lain, ada Tifa Lockhart. Teman masa kecil Cloud serta alasan utama mengapa Cloud meninggalkan Nibelheim untuk menjadi SOLDIER. Memang pada awalya Tifa tidak membalas perasaan Cloud, tapi setelah Cloud meninggalkan Nibelheim, Tifa mulai selalu memikirkan Cloud dan akhirnya perasaan suka pun muncul. Ia hanya terdiam saat mengetahui kalau Aeris memiliki perasaan yang sama dengan dirinya... walau terkadang cemburunya muncul.

Setelah kematian Aeris, Cloud awalnya tinggal bersama Tifa namun perasaan suka itu belum timbul. Walaupun demikian, Tifa dan para anak yatim piatu di 7th Heaven melihat sosok Cloud sebagai ”suami” dan ”ayah”. Apalagi Tifa tidak bosan-bosannya ”menggedor” pintu hati Cloud. Baru setelah memaafkan dirinya sendiri, Cloud akhirnya mau membuka hati, walau sedikit. Cloud akhirnya memberanikan diri mengajak Tifa piknik bersama Denzel dan Marlene. Bagaimana akhir hubungan mereka, Square enix membiarkan para fans menebak. Seperti halnya para tokoh utama di serial FF lainnya.

TRUTH ABOUT CLOUD

-          Cloud adalah tokoh utama serial Final Fantasy kedua yang paling tua, dengan usianya yang mencapai 21 tahun. Laguna memegang posisi pertama dengan usia 27 tahun. Selain itu, Cloud juga termasuk paling pendek (Zidane tidak dihitung karena semua karakter FFIX berbadan pendek) dengan tingginya yang hanya 173 cm.

-          Cloud juga satu-satunya karakter di serial Final Fantasy yang mendapat kesempatan untuk melakukan cross dressing sebagai perempuan, saat dia mencoba menolong Tifa di Disc 1. Saat FFVII Ultimania Omega rilis, Silk Dress yang merupakan gaun terbaik di dalam game, digambarkan tidak memiliki lengan dengan pita di bagian pinggang, memperlihatkan bahu serta berwarna ungu. Bisa kebayang gimana penampilan Cloud dengan gaun seperti itu?

LIMIT BREAK

Level 1
- Braver (?????) : Sudah dipelajari sejak awal.
- Cross Slash (??? - Kyogiri) : Gunakan Braver sebanyak 8x.

Level 2
- Blade Beam (???  - Hakogeki) : Bunuh 120 musuh dengan menggunakan Cloud.
- Climhazard (????????) : Gunakan Blade Beam sebanyak 7x.

Level 3
- Meteor rain (??????) : Bunuh 200 musuh dengan menggunakan Cloud.
- Finishing Touch (????  - Garyotensei) : Gunakan Meteor Rain sebanyak 6x.

Level 4
Omni Slash (??????  - Chokyubushinhazan) : Beli di Gold Saucer seharga 51.200 BP (Disc 1 setelah mendapat Tiny Bronco) atau seharga 32.000 BP (Disc 2 dan 3).
Cherry Blossom : Hanya muncul di Final Fantasy Tactics.

ULTIMATE WEAPON

Ultima Weapon
Bisa didapatkan dengan mengalahkan Ultima Weapon saat dia berhenti di dekat Cosmo Canyon. Pedang ini akan bertambah kuat jika HP Cloud penuh. Selain muncul di dalam gamenya, Ultima Weapon juga muncul secara otomatis di Dissidia: Final Fantasy saat Cloud mengeluarkan Ex-Burst miliknya.

0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...

Chatroll