Squall Leonhart
"Right and wrong are not what separate us and our enemies. It's our different standpoints, our perspectives that separate us." —Squall Leonhart
Tanggal lahir : 23 Agustus
Umur : 17 tahun
Golongan darah : AB
Tinggi : 173 cm
Warna mata : Biru
Warna rambut : Coklat
Senjata : Gunblade
Limit break : Renzokuken
Squall adalah protagonis utama dalam FFVII. Squall berkepribadian introvert, cenderung menutup diri dari dunia luar. Karenanya sejak awal Squall sudah dikenal sebagai pribadi yang dingin. Sikapnya ini datang dari pengalaman masa kecilnya yang kurang menyenangkan. Ia dibesarkan sebagai seorang anak yatim piatu karena ibunya, Raine, meninggal setelah melahirkannya. Sementara ayahnya, Laguna, menjadi presiden di Esthar tanpa tahu apa-apa soal kelahirannya. Sejak saat itu ia dibesarkan oleh Ellone, yang kemudian dianggapnya sebagai kakak sendiri. Namun belakangan Ellone juga meninggalkannya. Terjebak dalam rasa kesendiriannya, ia akhirnya memilih untuk tidak dekat dengan siapa pun lagi. Squall sebenarnya hanya takut untuk kehilangan orang yang disayanginya, seperti yang dia alami di masa kecilnya. Seraya waktu berlalu, ia kemudian melupakan alasan mengapa ia bersikap seperti itu. Ingatan masa kecilnya juga semakin menghilang karena pemakaian GF.
Terlepas dari sikap dinginnya, Squall tumbuh menjadi seorang yang berjiwa kepemimpinan tinggi. Hal ini terlihat jelas saat ia diharuskan untuk mengambil keputusan, terutama dalam insiden pertempuran antar garden. Karena itulah ia dipercayai oleh Headmaster Cid untuk memimpin garden.
Sikap dingin Squall perlahan meleleh oleh kehangatan yang ditunjukkan oleh Rinoa. Pertama kali Squall bertemu dengannya pada saat pesta penerimaan SeeD, yang kemudian memaksanya untuk berdansa. Kemungkinan besar ini kali pertama Squall berdansa. Sejak saat itu, Squall terjebak dengan Rinoa hingga sepanjang FFVIII. Karena itu pula Squall akhirnya mengenal arti persahabatan dan cinta.
Squall tampil dalam busana serba hitam. Ia mengenakan jaket kulit hitam berlengan panjang, dan kaos putih di baliknya. Uniknya, jaket Squall ditutupi bulu di bagian kerahnya, membuatnya tampak dingin dalam arti sesungguhnya. Ia juga mengenakan celana panjang hitam yang dilingkari tiga belt di paha kanannya. Selain tiga belt itu Squall masih mengenakan tiga belt lainnya di pinggangnya, mungkin saja untuk menahan gunblade yang dibawanya. Dalam beberapa event Squall mengganti pakaiannya dengan seragam SeeD. Satu kali pada saat field exam ke Dollet, dan sekali lagi di pesta penerimaan SeeD.
Squall juga mengenakan kalung bermotif rantai dengan sosok griever sebagai pendant. Corak Griever juga ditemukan pada cincin dan gunbladenya. Squall mendeskripsikan Griever sebagai singa yang "dikenal karena kekuatan dan harga dirinya". Ia berusaha agar gambaran itu terlukis dalam dirinya, dan orang-orang di sekellingnya melihat hal itu sudah terjadi.
Sejak bergabung dengan SeeD, Squall memilih untuk berlatih dengan senjata paling sulit untuk dikuasai, gunblade. Sejalan dengan itu rival seumur hidupnya, Seifer, juga melakukan hal yang sama. Terakhir kali Squall berlatih dengannya, mereka saling melukai wajah masing-masing. Bekas lukanya kemudian menjadi trademark bagi masing-masing karakter.
Awalnya Squall mendapat design dengan rambut yang lebih panjang dan penampilan yang lebih feminim oleh Tetsuya Nomura. Hal ini bisa dilihat dari karakter Squall dalam Kingdom Hearts dan Dissidia. Ketika ditanya soal bekas luka di wajah Squall, Nomura berkata bahwa itu keluar begitu saja dalam pikirannya. Dan Nomura kemudian menyerahkan jalan ceritanya pada Kazushige Nojima. Gunbladenya Squall juga hasil kreasi Nomura. Ketika memikirkannya lagi sekarang, Nomura malah menganggap penampilannya agak aneh.
Tanggal lahir : 23 Agustus
Umur : 17 tahun
Golongan darah : AB
Tinggi : 173 cm
Warna mata : Biru
Warna rambut : Coklat
Senjata : Gunblade
Limit break : Renzokuken
Squall adalah protagonis utama dalam FFVII. Squall berkepribadian introvert, cenderung menutup diri dari dunia luar. Karenanya sejak awal Squall sudah dikenal sebagai pribadi yang dingin. Sikapnya ini datang dari pengalaman masa kecilnya yang kurang menyenangkan. Ia dibesarkan sebagai seorang anak yatim piatu karena ibunya, Raine, meninggal setelah melahirkannya. Sementara ayahnya, Laguna, menjadi presiden di Esthar tanpa tahu apa-apa soal kelahirannya. Sejak saat itu ia dibesarkan oleh Ellone, yang kemudian dianggapnya sebagai kakak sendiri. Namun belakangan Ellone juga meninggalkannya. Terjebak dalam rasa kesendiriannya, ia akhirnya memilih untuk tidak dekat dengan siapa pun lagi. Squall sebenarnya hanya takut untuk kehilangan orang yang disayanginya, seperti yang dia alami di masa kecilnya. Seraya waktu berlalu, ia kemudian melupakan alasan mengapa ia bersikap seperti itu. Ingatan masa kecilnya juga semakin menghilang karena pemakaian GF.
Terlepas dari sikap dinginnya, Squall tumbuh menjadi seorang yang berjiwa kepemimpinan tinggi. Hal ini terlihat jelas saat ia diharuskan untuk mengambil keputusan, terutama dalam insiden pertempuran antar garden. Karena itulah ia dipercayai oleh Headmaster Cid untuk memimpin garden.
Sikap dingin Squall perlahan meleleh oleh kehangatan yang ditunjukkan oleh Rinoa. Pertama kali Squall bertemu dengannya pada saat pesta penerimaan SeeD, yang kemudian memaksanya untuk berdansa. Kemungkinan besar ini kali pertama Squall berdansa. Sejak saat itu, Squall terjebak dengan Rinoa hingga sepanjang FFVIII. Karena itu pula Squall akhirnya mengenal arti persahabatan dan cinta.
Squall tampil dalam busana serba hitam. Ia mengenakan jaket kulit hitam berlengan panjang, dan kaos putih di baliknya. Uniknya, jaket Squall ditutupi bulu di bagian kerahnya, membuatnya tampak dingin dalam arti sesungguhnya. Ia juga mengenakan celana panjang hitam yang dilingkari tiga belt di paha kanannya. Selain tiga belt itu Squall masih mengenakan tiga belt lainnya di pinggangnya, mungkin saja untuk menahan gunblade yang dibawanya. Dalam beberapa event Squall mengganti pakaiannya dengan seragam SeeD. Satu kali pada saat field exam ke Dollet, dan sekali lagi di pesta penerimaan SeeD.
Squall juga mengenakan kalung bermotif rantai dengan sosok griever sebagai pendant. Corak Griever juga ditemukan pada cincin dan gunbladenya. Squall mendeskripsikan Griever sebagai singa yang "dikenal karena kekuatan dan harga dirinya". Ia berusaha agar gambaran itu terlukis dalam dirinya, dan orang-orang di sekellingnya melihat hal itu sudah terjadi.
Sejak bergabung dengan SeeD, Squall memilih untuk berlatih dengan senjata paling sulit untuk dikuasai, gunblade. Sejalan dengan itu rival seumur hidupnya, Seifer, juga melakukan hal yang sama. Terakhir kali Squall berlatih dengannya, mereka saling melukai wajah masing-masing. Bekas lukanya kemudian menjadi trademark bagi masing-masing karakter.
Awalnya Squall mendapat design dengan rambut yang lebih panjang dan penampilan yang lebih feminim oleh Tetsuya Nomura. Hal ini bisa dilihat dari karakter Squall dalam Kingdom Hearts dan Dissidia. Ketika ditanya soal bekas luka di wajah Squall, Nomura berkata bahwa itu keluar begitu saja dalam pikirannya. Dan Nomura kemudian menyerahkan jalan ceritanya pada Kazushige Nojima. Gunbladenya Squall juga hasil kreasi Nomura. Ketika memikirkannya lagi sekarang, Nomura malah menganggap penampilannya agak aneh.










cakep ky gw
Silahkan Tulis Komentar Anda ...